Sabtu, 12 Desember 2015

TUNTUNAN MENUNTUT ILMU

TUNTUNAN MENUNTUT ILMU

  •  Pengertian
Kata ilmu dalam bahasa Indonesia berasal dari kata al-‘ilmu dalam bahasa Arab. Secara bahasa (etimologi) kata al-‘ilmu adalah bentuk masdar atau kata sifat dari kata `alima – ya`lamu- `ilman. Dijelaskan bahwa lawan kata dari al-‘ilmu adalah al-jahl (bodoh/tidak tahu). Sehingga jika dikatakan  alimtu asy-syai’a berarti “saya mengetahui sesuatu”. 
Sementara secara istilah (terminologi) ilmu berarti pemahaman tentang hakikat sesuatu. Ia juga merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang diketahui dari dzat (esensi), sifat dan makna sebagaimana adanya.Dalam kitab Tafsir Aisar at-Tafaasir dijelaskan bahwa:
            Artinya : “Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah, barang siapa yang tidak mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya.  Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama”



2.        Semangat Menuntut Ilmu

Umat Islam wajib menuntut ilmu yang selalu dibutuhkan setiap saat. Ia wajib shalat, berarti wajib pula mengetahui ilmu mengenai shalat. Diwajibkan puasa, zakat, haji dan sebagainya, berarti wajib pula mengetahui ilmu yang berkaitan dengan hal tersebut, sehingga apa yang dilakukannya mempunyai dasar. Dengan ilmu berarti manusia mengetahui mana yang harus dilakukan mana yang tidak boleh dilakukan. Demikian juga dalam hidup kemasyarakatan, interaksi antar sesama manusia juga harus di dasari dengan ilmu, sehingga tercipta suatu masyarakat yang kondusif dan damai. Allah berfirman dalam Al Qur’an surat At Taubah ayat 122 :

Artinya : Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya”. (QS. At Taubah : 122)

Ayat di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa sebagai orang beriman; semangat, tenaga dan pikiran tidak dibenarkan hanya untuk usaha memenuhi kepuasan nyata seperti perang. Akan tetapi semangat, tenaga dan pikiran juga untuk usaha menuntut ilmu terutama pengetahuan agama untuk kemanfaatan diri sendiri dan orang lain. Ilmu merupakan penuntun manusia memahami ayat-ayat Allah baik Qauliyah maupun Kauniyah sehingga mampu mamaknai hakekat hidup dan akhirnya memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
Dalam menuntut ilmu hendaklah tetap tabah dan sabar dalam menghadapi berbagai macam bahaya dan ujian mental yang muncul. Sebab gudang kesuksesan adalah di dalam menghadapi cobaan. Maka siapa yang ingin berhasil maksud dan tujuan menuntut ilmu harus bersabar menghadapi banyaknya cobaan. Syeh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’allim mangatakan, pernah kudengar sya’ir yang konon merupakan gubahan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah :
Artinya :
·         Ingatlah, kamu tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan kecuali dengan enam perkara ; yang akan kujelaskan semua kepadamu secara ringkas.
·         Yaitu : kecerdasan, minat yang besar, kesabaran, bekal yang cukup, petunjuk guru, dan waktu yang lama.

3.        Patuh kepada Orang Tua dan Guru

Selain syarat tersebut di atas kunci kesuksesan dalam ilmu adalah patuh kepada orang tua dan guru, yaitu menghormati mereka baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal. Kita harus bersikap sopan dan santun kepada orang tua dan guru baik dalam ucapan maupun perbuatan, selalu mendoakan mereka jika sudah meninggal minimal setiap setelah shalat.
Orang yang paling dekat dan berjasa kepada kita adalah kedua orang tua. Merekalah yang membawa kita ke dunia ini dengan izin Allah. Betapa besar jasa mereka sehingga kita tidak akan mampu menghitung dan membalasnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita harus berbakti kepada kedua orang tua. Allah menempatkan kewajiban berbakti kepada orang tua pada peringkat kedua setelah kewajiban menyembah Allah swt.Firman Allah swt dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 23 :
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra’ : 23)
Begitu besarnya jasa orang tua kita sehingga keridlaan dan kemurkaan Allah tergantung pada keridlaan dan kemurkaan keduanya. Rasulullah saw bersabda:
Artinya:”Keridaan Allah tergantung pada keridaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung pula pada kemurkaan keduanya.” (HR. Tabrani).
Guru adalah orang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita.  Dalam paradigma Jawa, guru bermakna “digugu dan ditiru”. Dikatakan digugu (dipercaya) karena guru memiliki seperangkat ilmu yang memadai, yang karenanya ia memiliki wawasan dan pandangan yang luas dalam melihat kehidupan ini.  Dikatakan ditiru (diikuti) karena guru memiliki kepribadian yang utuh, yang karenanya segala tindak tanduknya patut dijadikan panutan dan suri teladan oleh peserta didiknya. Pengertian ini diasumsikan bahwa tugas guru tidak sekedar transformasi ilmu, tapi juga bagaimana ia mampu menginternalisasikan ilmunya pada peserta didiknya.

Guru yang menjadikan kita orang beriman, mengerti hal yang baik dan buruk, gura juga menjadikan kita orang yang pandai dan memahami ilmu pengetahuan, sehingga kita akan memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan Allah dan manusia sebagaimana firman Allah swt:
Artinya: ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. Al-Mujahadah:11)

Di samping itu, para penuntut ilmu dijanjikan oleh Rasulullah saw. akan diberikan kemudahan jalan ke surga. Perhatikan hadits di bawah ini:

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةِ ـ رواه مسلم

Artinya:
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).









KEDUDUKAN ORANG YANG MENUNTUT ILMU

1.    Diberikan Kemudahan Masuk Surga

Nabi Bersabda yang artinya :
“ Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga “ ( HR. MUSLIM )


2.    Terbebas dari Kebinasaan.

ﻗﺎﻞﺭﺴﻮﻞﷲﺻﻠﻰﻋﻠﻳﻪﻮﺴﻠﻡ:ﻜﻦﻋﺎﻠﻣﺎﺃﻮﻤﺗﻌﻟﻣﺎﺃﻮﻣﺴﺗﻤﻌﺎﺃﻮﻣﺣﺑﺎﻮﻻﺘﻛﻥﺨﻤﺴﺎﻔﺘﻬﻠﻙ

Artinya :
Rasullah bersabda: “ Jadilah kamu orang yang pandai ( Mengajar Ilmu), atau pelajar ( Orang yang Menuntut Ilmu ), atau pendengar ( Ilmu ) atau Pencinta Ilmu, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima ( orang yang tidak mau mengajarkan ilmu, tidak mau belajar, tidak mau mendengarkan ilmu, tidak mau mencintai ilmu), maka kamu akan menjadi orang binasa”.

3.    Dijauhkan dari pemimpin yang Bodoh

Nabi Bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu ( Pengetahuan ) dengan mencabutnya dari hamba-Nya, akan tetapi Ia akan mencabut ilmu tersebut dengan cara mencabut ( nyawa ) para ulama, sehingga apabila tidak ada ulama, maka orang-orang akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, apabila mereka ditanya kemudian memberi fatwa( nasihat) tanpa ilmu pengetahuan maka mereka akan sesat dan menyesatkan.” ( HR. BUKHARI )


4.    Diangkat derajatnya oleh Allah

Ada dua kelompok manusia yang dijanjikan oleh Allah akan diangkat derajatnya. Kedua kelompok manusia itu adalah : orang yang beriman dan orang-orang berilmu pengetahuan. Firman Allah....

.......ﻴﺮﻓﻊﷲﺍﻠﺬﻴﻦﺍﻤﻧﻭﻤﻧﻛﻢﻭﺍﻠﺬﻴﻦﺍﻭﺗﻭﺍﺍﻠﻌﻠﻢﺪﺮﺟﺖ 
Artinya:
“ Allah Akan mengangkat ( derajat ) orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat ......”( QS. MUJADAALAH/58;11 )
  
5.    Memperoleh kebahagian dunia akhirat

Nabi Muhammad saw. Bersabda :

ﻤﻥﺍﺮﺍﺪﺍﻠﺩﻨﻳﺎﻓﻌﻠﻳﻪﺒﺎﻠﻌﻠﻢﻮﻤﻥﺍﺭﺍﺪﺍﻷﺨﺭﺓﻓﻌﻠﻳﻪﺒﺎﻠﻌﻢﻮﻣﻦﺍﺭﺍﺪﻫﻣﺎﻓﻌﻠﻳﻪﺒﺎﺍﻠﻌﻠﻢ

Artinya:
“ Barang siapa menginginkan kebahagiaan dunia, maka wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat, maka wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan keduanya, maka wajiblah ia memiliki ilmu keduanya pula “ ( HR. BUKHARI dan MUSLIM )




KUNCI SUKSES MENUNTUT ILMU

1.  Perilaku Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua

Orang tua telah banyak berjasa kepada anaknya. Islam telah mewajibkan para orang tua untuk mendidik anaknya dan juga kewajiban-kewajiban yang lain. Setiap anak wajib membalas kebaikan orang tua mereka dengan patuh dan menghormati mereka senantiasa mendo’akan mereka. Diantara cara untuk hormat dan patuh terhadap orang tua adalah :

a.      Menjawab dan mendatangi ketika dipanggil orang tua
Ketika orang tua memanggil anaknya, tentu ada maksud dan tujuannya. Oleh karena itu, apabila orangtua memanggil anaknya, maka seorang anak harus segera datang. Jangan sekali-kali hanya menjawab dari kejauhan. Itu akan membuat mereka jengkel dan marah

b.      Berbicara dengan lemah lembut dan bahasa yang santun
Sebagai wujud kesantunan, ketika seorang anak berbicara kepada orang tuanya hendaknya menggunakan bahasa yang lemah lembut. Hindari bahasa yang kasar atau bahasa gaul yang biasa kita utarakan kepada teman sebaya kita. Allah sangat melarang kita untuk berbicara keras dan nada membentak kepada Orang tua.

c.       Ikut membantu orang tua
Anak yang baik akan membantu orang tua ketika mereka sibuk dan membutuhkan pertolongan. Seorang anak harus pandai mengerti dengan cara membantu sesuai dengan kemampuan.jangan sesekali kita merasa masa bodoh dengan kerepotan orang tua kita.

d.      Tidak memotong pembicaraan orang tua
Ketika orang tua sedang berbicara, baik kepada anaknya maupun kepada orang lain, seseorang anak harus mendengarkan terlebih dahulu sampai selesai. Tidak boleh seorang anak memotong pembicaraan orang tua. Bila seorang anak ingin menanggapi pembicaraan orang tua, maka ia harus menunggu sampai pembicaraan tersebut selesai.

e.       Mendengarkan, menghayati, dan melaksanakan nasihat orang tua

f.       Memohon ridhonya

g.      Merawat orang tua yang sedang sakit
Ketika orang tua sudah berusia lanjut, mereka selalu ingin diperhatikan dan dilayani, termasuk ketika sedang sakit. Oleh karena itu, seorang anak harus merawat dan mengusahakan pengobatan secara ikhlas.

h.      Selalu Mendo’akan Orang Tua

ﺭﺏﺍﻏﻔﺮﻠﻰﻮﻠﻭﻠﺩﻯﻭﺍﺭﺤﻣﻬﻣﺎﻜﻣﺎﺭﺒﻴﻧﻲﺼﻐﻴﺭ
             
                                      Artinya:
     “ Ya Robbku ! Ampunilah aku, dan juga Ibu Bapakku, dan Sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah menyayangi aku pada waktu kecil .” ( HR. TIRMIZI)
2.  Perilaku Hormat dan Patuh Kepada Guru

Banyak sekali jasa seorang guru kepada muridnya. Oleh karena itu seorang murid wajib menghormati dan mematuhi gurunya. Banyak cara untuk menghormati dan mematuhi guru antara lain :

a.      Menegur dan Mengucapkan Salam
Sebagai murid biasakan jika berjumpa dengan guru jangan bersikap acuh, masa bodoh, menghindar, bahkan lari dari pandangan guru. Seorang guru sangat berjasa terhadap kehidupan murid dan kita harus menghargainya.

b.      Berbicara dengan Bahasa yang Santun
Guru bukanlah orang yang gila hormat. Akan tetapi menghormati dan mematuhi seorang guru adalah kewajiban seorang murid. Apabila berbicara dengan seorang guru, hendaklah seorang murid menggunakan bahasa yang sopan dan santun. Tunjukkan sikap rendah hati dihadapan seorang guru.

c.       Taat dan Patuh

d.      Mendengarkanpenjelasan mereka


e.       Bersilaturahmi
Menjaga silaturahmi dengan seorang guru merupakan perilaku yang sangat terhormat. Bersilaturahmi dengan seorang guru akan memberikan tambahan ilmu dan pengalaman sehingga menambah bekal dan keberkahan hidup. Sempatkan dalam waktu-waktu tertentu, seperti Idul Fitri untuk bersilaturahmi dengan guru.



f.       Mendo’akan guru.
Mendo’akan ibu dan bapak guru menjadi bagian dari bentuk menghormati jasa-jasa seorang guru. Do’akanlah agar semua guru kita diberikan kesehatan, umur yang berkah, dan mendapatkan pahala dari iman dan amal kebaikan.


RENUNGAN
Saat dilahirkan kita tidak mengerti apa pun. Berkat jasa orang tua dan para gurulah kita bisa belajar dan mengetahui ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan harus digunakan untuk amal kebaikan



RANGKUMAN

1.  Menuntut ilmu merupakan kwajiban bagi sitiap muslim, dengan ilmu seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan duniawi maupun ukhrawi.
2.    Ilmu bisa deperoleh hanya dengan cara dan etika yang benar serta sabar menghadapi cobaan.
3.    Islam telah memberikan tuntunan menuntun ilmu yang benar sehingga bisa bermanfaat bagi diri sendri dan orang lain.
4.    Ilmu merupakan identitas manusia yang membedakannya dengan makhluk lain
5.  Ilmu tidak bisa diperoleh dengan mudah, dibutuhkan syarat-syarat khusus diantarangan adalah patuh kepada orang tua dan guru agar mendapatkan ilmu yang manfaat dan barakah.
6.  Orang tua dab guru harus dihormati, jika mereka masihi hidup kita harus sopan dan santun serta tidaka mnyakiti hati mereka, jika sudah meninggal arus kita doakan.
7.   Ulama terdahulu telah mencontohkan cara-cara yang dilakukan sehingga memperoleh ilmu yang membawa manfaat bagi kita sampai sekarang.

Hidup Itu Harus Semangat

Pagi ini saat Anda terbangun, sadarkah Anda bahwa Anda sedang bernafas? Atau segala rutinitas Anda telah membuat Anda menjadi terlalu sibuk untuk menyadari bahwa sebenarnya diri Anda masih hidup.

Selama kita masih hidup, berarti kita telah siap menerima segala surprise kehidupan. Tidak ada jenis surprise yang baik atau buruk, semua itu tergantung kita, apakah kita bisa menerimanya atau tidak. Suka ataupun tidak, hidup itu harus dijalani. Bagaimana kita menjalaninya tergantung cara kita menghadapinya. Ada satu cara cerdas untuk mengawalinya. Semangat!!!

Banyak orang hidup dalam perasaan tertekan, khawatir, dan lesu. Keadaan ini hanya akan menghasilkan pikiran negatif dalam benak Anda, Anda hanya akan menjadi orang yang pesimis, tidak berdaya, lemah, dan stress. Jangan menambah tumpukan racun dalam diri sendiri.


Semangat disini merupakan adanya antusiasme dari dasar hati Anda untuk menjalani sesuatu. Semangat ini tidak mengharuskan Anda untuk melakukan aktifitas yang membuang energi percuma, akan tetapi lebih ditekankan kepada dorongan yang ada di dalam diri Anda.

Dalam buku Spirit Matters: Global Healing and the Wisdom of the Soul
By Michael Lerner.
'Lerner sees Spirit as the "energizing Force" behind the Big Bang and the ongoing evolutionary process .As Lerner sees it, the active thrust of Spirit is a cooperation-fostering "playful, joyful, loving energy that pulsates through All Being, immanent in all, and yet fully transcendent of any given state of being and any manifestation."'
Mengapa kita harus bersemangat?
Tahukah Anda dengan semangat akan membuat pikiran Anda lebih kreatif. Memang semangat tidak bisa membuat Anda lebih fokus pada masalah anda tapi saya yakin bahwa semangat bisa memicu Anda untuk fokus pada solusi. Setidaknya Anda akan terpicu untuk membuat berbagai pilihan solusi.

Anda tidak dapat menyangkal bahwa dengan semangat akan membangkitkan pikiran positif, optimisme, menambah kepercayaan diri, serta membentuk pribadi Anda untuk maju dan tegar dalam hidup.

Semua itu dimulai dari pikiran.
Kekuatan terbesar ada pada pikiran Anda. Memang benar jika Anda ingin bersemangat, maka Anda harus menanamkan itu dengan penuh keyakinan. Jika Anda ingin membuka cakrawala Anda, memperluas wawasan Anda, maka Anda harus mampu berpikir diluar dari kemampuan Anda.
"To think out of the box", jangan terlalu lama terkurung dalam benang pikiran Anda yang memang kusut adanya.
"Open your eyes widely open", dan selamat berpetualang dengan buah-buah baru dalam hidup Anda. Dan ingat untuk terus memegang kendali akan semangat diri Anda sendiri.

Oke, saya mau bersemangat, bagaimana saya memulainya?
Jika pertanyaan tersebut telah muncul dibenak Anda, maka bagaimana caranya akan menjadi teramat sangat mudah, ada banyak cara membangkitkan rasa semangat Anda.
  1. Lakukanlah hal - hal yang Anda senangi.   
    Manjakanlah diri Anda sesekali dengan melakukan kegiatan yang Anda sukai. Misalnya bersantai, mendengarkan musik, atau kegiatan yang dapat menyegarkan jiwa Anda, serta kegiatan yang membuat Anda merasa dibutuhkan ataupun merasa dicintai.
  2. Berolah raga.
    Mensana in corpore sano. Memang benar kesehatan Anda ada ditangan Anda, memang benar pula jika sehat itu murah. Jangan sampai semangat Anda terbendung karena kemalasan ataupun kondisi badan Anda yang tidak fit dengan semangat Anda. Jadi kapan Anda ingin mulai berolah raga?
  3. Tersenyum.
    Kendurkanlah sedikit ketegangan Anda dimulai dengan satu senam wajah yang sederhana. Dan rasakan bagaimana indahnya diri Anda, indahnya lingkungan Anda, indahnya hari ini, indahnya hidup Anda, dan indahnya dunia ini. Mulailah dengan menyadari bahwa diri Anda berarti, Anda mempunyai kelebihan, Anda ini beruntung, nikmatilah, dan berbahagialah diatasnya.
Ada pepatah yang mengatakan jika Anda ingin merubah dunia, maka mulailah dengan merubah diri Anda. Iya semangat yang terpancar dalam diri Anda akan menular terhadap lingkungan sekitar Anda, tanpa Anda sadari.

Manusia memang merupakan mahluk yang sangat sensitif, begitu Anda meneteskan setitik semangat dalam hati Anda, maka seluruh tubuh dan pikiran Anda akan meresponnya. Cobalah dan gambarkanlah bagaimana rasanya.